Langsung ke konten utama

Anatomi Uterus Kuda

Pemahaman mengenai anatomi normal saluran reproduksi kuda betina sangat penting untuk mampu membedakan antara kondisi normal dan penyakit reproduksi. Tampilan morfologi dari bagian caudal saluran reproduksi dan kondisi normal perineum sangat penting untuk menjaga fertilitas kuda. Distorsi umum dari anatomi normal  dapat  menyebabkan adanya udara di dalam vagina sehingga memungkinkan bakteri dapat mencapai bagian cranial saluran reproduksi.  Saluran reproduksi kuda betina berbentuk tubular seperti huruf “Y”. Perineum, vulva, vagina dan serviks membentuk serangkaian pelindung bagi struktur yang lebih halus di bagian lebih dalam (uterus, tuba fallopi dan ovarium) yang berfungsi untuk memproduksi gamet, fertilisasi dan perkembangan embrio.


Tipe uterus kuda disebut uterus simpleks bipartitus karena ukuran corpus uteri lebih besar dari kornua uteri dengan perbandingan 60 : 40. Anatomi uterus berbentuk seperti huruf “T” atau “Y” yang terdiri dari corpus dan dua cornua. Posisi uterus dapat berubah-ubah akibat tingkat pengisian vesika urinaria atau usus. Corpus uterus terletak di cranial pelvis bagian ventral dan  caudal abdomen. Uterus yang normal terletak di dorsal, dorso-lateral atau lateral vesika urinaria. Corpus uterus memiliki panjang sekitar 20-25 cm dan diameter 8-12 cm. Bagian cornua memiliki diameter yang semakin mengecil pada bagian ujungnya. Ketebalan dinding uterus dan tonus miometrium sangat bervariasi tergantung status reproduksi dan umur. Kebuntingan menyebabkan distorsi  yang mencolok dari bentuk uterus.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pericarditis Traumatica pada Sapi

Distensi vena jugularis dan udema regio dada Pericarditis merupakan peradangan pericardium disertai dengan akumulasi produk radang berupa serosa atau fibrinosa. Pericarditis pada sapi umumnya diakibatkan oleh adanya benda asing pada retikulum kemudian menembus dinding retikulum, diafragma dan kantong pericardium. Gejala utama pericarditis adalah tachycardia, suara jantung meredup dan tidak sinkron, distensi vena jugularis dan submandibularis, udema pada dada dan ventral abdomen. Tes glutaraldehyde merupakan alat diagnosis penting karena menunjukkan positif pada >90% sapi penderita pericarditis. Temuan tes laboratorium yaitu leukocytosis dan hyperfibrinogenaemia (menunjukkan peradangan), peningkatan aktivitas enzim hati (kongesti pada hati). 

Siklus estrus kuda

Kuda siap dinaiki dengan vulva berkedip dan berlendir Kuda pada umumnya memiliki siklus estrus normal 21-22 hari. Pada dasarnya aktifitas reproduksi kuda dipengaruhi oleh photoperiod, yang berarti kuda hanya berahi pada musim panas yang emiliki intensitas cahaya matahari cukup tinggi. Beruntung di Indonesia yang beriklim tropis, mendapat cahaya matahari sepanjang tahun. Hal ini berarti, kuda di Indonesia dapat bersiklus estrus sepanjang tahun tanpa manipulasi ataupun perlakuaan tertentu.

Jenis-jenis kuda di Indonesia

Ras kuda berdasarkan Stagmen Won Fritzwald dr Jena berpendapat bahwa ras-ras kuda yang asli adalah : 1.       Equus Caballus Germanicus . Sesuai dengan asli dan asalnya kuda ini bertubuh kecil hidup secara liar di pegunungan daerah Eropa bagian Utara yang oleh Bangsa Jerman dijadikan hewan pemeliharaan.   2.       Equus Caballus Ociendentalis .   Bangsa Kelt yang dat a ng dari sebelah Utara Eropa bagian tengah dan Barat menemukan kuda yang lebih besar, kemudian dipelihara. Dengan adanya kuda yang terdahulu dari jenis ras Equus Caballus Germanius maka terjadilah kawin silang yang kemudian dikembangkan ke daerah Eropa bagian Selatan . 3.       Equus Caballus Ginelini .   Kuda ini terdapat di daerah Padang Stepa Eropa bagian Timur hidup secara liar dan sulit untuk dipelihara . 4.       Equus Caballus Orientalis . Jenis kuda ini hanya terdapat di daerah Asia bagian Barat (T...