Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Binatang Langka Mulai Ditangkar

TABANAN, KOMPAS.com — I Ketut Karnita (63), penduduk Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali, berhasil menangkarkan beberapa jenis hewan yang mulai langka, antara lain lutung atau kera berbulu hitam. Selain lutung, pria yang pernah meraih penghargaan dari Presiden selaku perintis lingkungan tingkat nasional itu juga menangkarkan kijang, rusa, dan ular piton, demikian Antara melaporkan dari Tabanan, Kamis (5/5/2011). Ditemui di lokasi penangkaran di belahan Dusun Bangsing, Desa Batungsel, sekitar 60 kilometer barat laut Kota Denpasar, Karnita mengatakan bahwa upaya penangkaran terhadap sejumlah hewan yang mulai langka itu dilakukan sejak 1991. Karnita mengaku mulai tertarik melestarikan binatang setelah melihat seekor kijang memangsa ular piton di hutan lebat di Gunung Batukaru, Tabanan. "Saat itu, secara tak sengaja saya melihat ada seekor ular piton memangsa kijang yang tengah bunting di bagian kaki Gunung Batukaru," ujarnya mengenang. Menyaksikan

Daftar Hewan-Hewan Langka di Indonesia

Keberadaan hewan atau binatang langka di Indonesia semakin memprihatinkan. Bagaimana tidak? Dengan adanya bencana dan berbagai kerusakan ekosistem membuat berbagai macam hewan mengalami kepunahan. Dan lagi hewan-hewan langka yang dilindungi oleh pemerintah juga semakin sedikit jumlahnya. Sebenarnya ada cara untuk menjaga agar tidak terjadi kepunahan, yaitu dengan cara budidaya. Jika kita melakukan budidaya maka akan mengurangi kesempatan bagi hewan tersebut untuk punah. Dengan begitu, kepunahan untuk ikan mas dan ikan cupang akan merosot. Oiya, kembali ke topik permasalahan yaitu hewan-hewan langka. Berikut sudah saya kutip dari berbagai sumber mengenai binatang-binatang langka yang dilindungi pemerintah berdasarkan jumlah spesies. Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus). Binatang endemik pulau Jawa dan hanya terdapat di TN. Ujung Kulon ini merupakan binatang paling langka di dunia dengan jumlah populasi hanya 20-27 ekor. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Populasi badak sumatera

RINGKASAN ZAKAT HEWAN TERNAK

Zakat Unta 1 Unta 5 s/d 9 ekor 1 kambing umur 2 tahun Selanjutnya, setiap 10 s/d 14 ekor 2 kambing umur 2 tahun Kelipatan 40 ekor 15 s/d 19 ekor 3 kambing umur 2 tahun Zakatnya adalah satu 20 s/d 24 ekor 4 kambing umur 2 tahun Ekor unta berusia 2 25 s/d 35 ekor 1 unta betina umur 1 tahun Tahun, dan setiap 36 s/d 45 ekor 1 unta betina umur 2 tahun Kelipatan 50 ekor 46 s/d 60 ekor 1 unta betina umur 3 tahun Zakatnya adalah 1 61 s/d 75 ekor 1 unta betina umur 4 tahun Ekor unta berusia 3 76 s/d 90 ekor 2 unta betina umur 2 tahun tahun 91 s/d 120 ekor 2 unta betina umur 3 tahun Zakat Sapi, Kerbau, Kuda 2 Sapi, Kerbau dan Kuda 30 s/d 39 ekor 1 ekor umur 1 tahun Selanjutnya, setiap Kelipatan 40 40 s/d 59 ekor 1 ekor umur 2 tahun ekor Zakatnya adalah satu Ekor 60 s/d 69 ekor 2 ekor umur 1 tahun sapi berusia 2 Tahun, dan setiap 70 ekor 1 ekor dan umur 1 tahun Kelipatan 30 ekor Zakatnya adalah 1 ekor umur 2 tahun 1 Ekor unta berusia 1 tahun 3 Kambing 40 s/d 120 ekor 1 ekor umur 2

Polemik Bekas Pasar Hewan Ngawi

Infongawi.com-PRANDON : Bekas pasar hewan yang kondang dengan julukan Pasar Legi Kawak (lama,red) bisa jadi tinggal kenangan, pasalnya menurut kabar yang santer beredar lahan yang awalnya milik aset Desa Prandon ini akan dikosongkan dan dikembalikan ke pemilik semula. Namun ancang-ancang pihak terkait  yang berencana mengosongkan lahan pasar legi kawak ini menimbulkan pro dan kontra. Karena keberadaan sekitar 30 warung yang berdiri di atas area tersebut, pemiliknya merasa gusar setelah menempati bertahun-tahun untuk ajang bisnis kebutuhan ekonomi mereka harus pindah dengan batas waktu hingga akhir bulan Mei ini. Kekhawatiran itu wajar karena mereka (pemilik warung,red) belum menemukan tempat yang baru untuk meneruskan berjualan. Seperti yang diungkapkan pemilik warung, sebut saja Menik. ”Kami wong cilik jelas bingung, sehari-hari memang ini lahan bisnis yang digeluti untuk menopang kelangsungan hidup kami sekeluarga, jelas bingung harus pindah kemana,” ungkap Menik dengan sedih. ”Kami

Aman dari ZOONOSIS

Hewan merupakan sumber makanan kita sehari-hari. Hewan juga merupakan agen yang sangat potensial untuk menyebarkan penyakit termasuk ke manusia (zoonosis). Agar kita terhindar dari bahaya penularan penyakit yang berasal dari hewan, kita harus mengetahui strategi pecegahannya. Berikut ini beberapa  TIPS PENANGANAN DAN PERSIAPAN PANGAN ASAL HEWAN : Cucilah tangan sebelum menangani, mempersiapkan, mengolah/memasak makanan Gunakan pakaian yang bersih (pakaian, apron) untuk menghindari pencemaran kepada bahan makanan Tutuplah luka pada tangan dengan plester yang kedap air Hindari bersin dan batuk langsung di depan makanan Usahakan ruang tempat mengolah makanan (dapur) bebas dari insekta dan rodensia (lalat, kecoa, tikus) Gunakan peralatan yang bersih (telah dibersihkan) untuk menyimpan, mempersiapkan, mengolah dan memasak makanan Cucilah alat (pisau, talenan, wadah) dengan baik setelah digunakan oleh daging, ikan, telur untuk mencegah pencemaran silang kepada bahan makanan lain Mari

Jenis-jenis kuda di Indonesia

Ras kuda berdasarkan Stagmen Won Fritzwald dr Jena berpendapat bahwa ras-ras kuda yang asli adalah : 1.       Equus Caballus Germanicus . Sesuai dengan asli dan asalnya kuda ini bertubuh kecil hidup secara liar di pegunungan daerah Eropa bagian Utara yang oleh Bangsa Jerman dijadikan hewan pemeliharaan.   2.       Equus Caballus Ociendentalis .   Bangsa Kelt yang dat a ng dari sebelah Utara Eropa bagian tengah dan Barat menemukan kuda yang lebih besar, kemudian dipelihara. Dengan adanya kuda yang terdahulu dari jenis ras Equus Caballus Germanius maka terjadilah kawin silang yang kemudian dikembangkan ke daerah Eropa bagian Selatan . 3.       Equus Caballus Ginelini .   Kuda ini terdapat di daerah Padang Stepa Eropa bagian Timur hidup secara liar dan sulit untuk dipelihara . 4.       Equus Caballus Orientalis . Jenis kuda ini hanya terdapat di daerah Asia bagian Barat (Turki dan sekitarnya) dan juga tersebar di daerah Afrika Utara (Mesir, Donggala dan Sudan). 5.       Equu s Caball