Langsung ke konten utama

Pemanfaatan Ultrasonografi untuk pemeriksaan saluran reproduksi kuda betina

Peralatan instrumentasi ultrasonografi modern telah tersedia dalam berbagai varian, dan memungkinkan bagi sebagian besar manusia untuk mengoperasikannya dengan mudah, namun demikian, harus disertai dengan pemahaman yang baik terhadap sifat fisika ultrasonografi dan interaksi fungsi peralatan dengan jaringan untuk memperoleh hasil yang baik.  Kualitas gambar yang dihasilkan juga akan sangat dipengaruhi oleh keterampilan seorang sonographer.  Diagnostik ultrasonografi menggunakan prinsip pulse-echo yang dapat menghasilkan gambar pada tayangan scanner yang berhubungan dengan accoustis impedance atau resistensi jaringan yang dijumpai ultrasound (gelombang suara frekuensi tinggi).  Ultrasound tidak dapat berpindah melalui udara (acoustic barrier).  Medium terbaik untuk penghantaran ultrasound adalah cairan dan dihantarkan melalui kompresi atau penghalusan gelombang-gelombang (Goddard 1995).
Menurut Barr (1988) terdapat tiga jenis echo yang digunakan
sebagai prinsip dasar dalam mendeskripsikan gambar pada sonogram, yaitu;
1. Hyperechoic; echogenic artinya echogenitas terang, menampakkan warna putih pada sonogram atau memperlihatkan echogenitas yang lebih tinggi dibandingkan sekelilingnya, contohnya tulang, udara, kolagen dan lemak.
2. Hypoechoic; echopoor menampilkan warna abu-abu gelap pad asonogram atau memperlihatkan area denagn echogenitas lebih rendah dari pada sekelilingnya, contohnya jaringan lunak.
3. Anechoic yang menunjukkan tidak adanya echo, menampilkan warna hitam pada sonogram dan memperlihatkan transmisi penuh dari gelombang contohnya cairan.

Salah satu pencitraan ultrasonografi intrarektal B-mode. Kiri: folikel praovulatori. Kanan: udema uterus pada kuda masa estrus atau birahi


Pemerikasaan menggunakan ultrasonografi memiliki potensi penting untuk pemeriksaan pada saluran reproduksi kuda, seperti penggunaan x-ray untuk pemeriksaan kaki.  Prinsip-prinsip ultrasonografi didasarkan pada kemampuan dari berbagai jaringan dan berisi cairan yang mampu mencerminkan atau menyebarkan gelombang suara frekuensi tinggi.  Sebuah sinar suara dipancarkan dari sebuah transduser, dilakukan secara intrarectal.  Proporsi sinar yang dipantulkan (bergema) diterima oleh transduser, dikonversi menjadi impuls listrik, dan ditampilkan pada layar sebagai gambar bergerak. Struktur yang berisi cairan tidak mencerminkan gelombang suara dan tampak hitam di layar.  Pada ekstrem yang lain, jaringan padat mencerminkan banyak balok dan tampak putih. Jaringan lain terlihat dalam berbagai warna dari skala abu-abu, tergantung pada echogenicity mereka (kemampuan untuk mencerminkan gelombang suara). Formasi jaringan tertentu dapat menyebabkan gelombang suara untuk menekuk (membiaskan), dipantulkan kembali dan bergaung, atau menjadi lemah (dilemahkan) atau seluruhnya diblokir. Oleh karena itu artefak dapat muncul pada layar dan harus diinterpretasikan oleh ultrasonographer tersebut. Kemampuan alat USG untuk menghasilkan gambar yang baik tergantung pada frekuensi gelombang suara yang diukur dalam satuan megahertz (MHz). Sebuah transduser 5 MHz lebih cocok untuk memeriksa saluran reproduksi kuda daripada transduser 3 atau 3,5 MHz yang tersedia secara umum (Ginther dan Pierson 1983).
Pemerikasaan saluran reproduksi kuda dengan USG menggunakan gambaran B-mode. Gambaran B-mode merupakan pencitraan gelombang suara jamak. Echo yang direfleksikan akan memberikan gambaran berupa titik atau dot pada layar monitor.  Posisi yang terlihat pada layar merupakan posisi dari refleksi struktur organ. Kekuatan dari echo ditunjukkan oleh keterangan berupa titik pada layar sehingga gambaran dua dimensi menunjukkan potongan organ yang ditampilkan pada layar.  Gambaran B-mode hanya menampilkan echo yang kuat. Hal ini berarti tepi dari struktur organ yang diperiksa dapat dilihat tetapi hanya seperti gambaran yang tidak begitu jelas (Mannion 2006). Gambaran hasil pencitraan B-mode dapat dilihat pada Gambar 3.
Persiapan untuk pemeriksaan USG secara intrarektal mirip dengan persiapan untuk pemeriksaan perektal, tetapi ada pertimbangan lain, seperti perlindungan peralatan dan manajemen pencahayaan eksternal.  Sebuah transduser jenis linier-array digenggam dan umumnya berorientasi pada bidang sagital sehubungan dengan tubuh kuda itu. Gambaran dari serviks dan corpus uterus berorientasi longitudinal, dan corpus uterus adalah cross-sectional.  Saat penggunaan USG, berkas suara umumnya bergerak melintang sehubungan dengan tubuh kuda dan gambar dari serviks dan corpus uterus adalah cross-sectional dan gambar cornua adalah longitudinal atau miring. Ilustrasi teknik pemeriksaan USG pada saluran reproduksi kuda betina ditunjukkan pada Gambar 4.  Ketersediaan instrumen pemeriksaan USG pada saluran reproduksi harus memberikan nilai lebih bagi dokter hewan untuk meningkatkan pengetahuan tentang anatomi dan patologi reproduksi (Ginther dan Pierson 1983)

Referensi:
Barr dan Frances. 1988. Diagnostic Ultrasound in The Dog and Cat. Oxford: Blackwell Scientific Pub.
Ginther OJ, Pierson RA. 1984. Ultrasonic anatomy and pathology of the equine uterus. Theriogenology 21: 505-516.
Goddard PJ. 1995. Veterinary Ultrasonography. England: CAB International.
Mannion P. 2006. Diagnostic Ultrasound in Small Animal Practice. United Kingdom: Blackwell Publishing

Komentar

Unknown mengatakan…
As reported by Stanford Medical, It is in fact the ONLY reason women in this country live 10 years more and weigh 19 KG less than us.

(By the way, it really has NOTHING to do with genetics or some secret diet and absolutely EVERYTHING related to "how" they eat.)

P.S, What I said is "HOW", and not "what"...

TAP this link to uncover if this little test can help you release your real weight loss potential

Postingan populer dari blog ini

Pericarditis Traumatica pada Sapi

Distensi vena jugularis dan udema regio dada Pericarditis merupakan peradangan pericardium disertai dengan akumulasi produk radang berupa serosa atau fibrinosa. Pericarditis pada sapi umumnya diakibatkan oleh adanya benda asing pada retikulum kemudian menembus dinding retikulum, diafragma dan kantong pericardium. Gejala utama pericarditis adalah tachycardia, suara jantung meredup dan tidak sinkron, distensi vena jugularis dan submandibularis, udema pada dada dan ventral abdomen. Tes glutaraldehyde merupakan alat diagnosis penting karena menunjukkan positif pada >90% sapi penderita pericarditis. Temuan tes laboratorium yaitu leukocytosis dan hyperfibrinogenaemia (menunjukkan peradangan), peningkatan aktivitas enzim hati (kongesti pada hati). 

HERNIA ABDOMINALIS PADA KUCING

Gambar 1. Hernia abdominalis kucing dan luka post-operasi.   Tujuan studi ini adalah memaparkan kasus bedah pada hewan kecil. Seekor kucing domestik dengan anamnesa terdapat luka dan penonjolan pada abdomen ventral mesogastrikus, dengan bobot badan 2,5 kg, suhu tubuh 38,8ÂșC, frekuensi nafas 32x/menit, frekuensi nadi 96x/menit. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan bahwa penonjolan abdomen bagian ventral mesogastrikus terdapat cincin hernia. Pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan hematologi, dan berdasarkan pemeriksaan klinis serta pemeriksaan hematologi kucing ini didiagnosa menderita hernia abdominalis dengan prognosa fausta. Terapi yang diberikan untuk kasus ini adalah teknik bedah dengan laparotomi medianus, dan setelah dilakukan penyayatan di abdomen, diperoleh cincin hernia berukuran kurang lebih 1,5 cm. Penutupan cincin hernia dengan teknik operasi laparotomi merupakan cara yang tepat untuk menangani kasus ini karena dapat dimungkinkan cincin hernia semakin membesar. Kata

Anatomi Uterus Kuda

Pemahaman mengenai anatomi normal saluran reproduksi kuda betina sangat penting untuk mampu membedakan antara kondisi normal dan penyakit reproduksi. Tampilan morfologi dari bagian caudal saluran reproduksi dan kondisi normal perineum sangat penting untuk menjaga fertilitas kuda. Distorsi umum dari anatomi normal  dapat  menyebabkan adanya udara di dalam vagina sehingga memungkinkan bakteri dapat mencapai bagian cranial saluran reproduksi.  Saluran reproduksi kuda betina berbentuk tubular seperti huruf “Y”. Perineum, vulva, vagina dan serviks membentuk serangkaian pelindung bagi struktur yang lebih halus di bagian lebih dalam (uterus, tuba fallopi dan ovarium) yang berfungsi untuk memproduksi gamet, fertilisasi dan perkembangan embrio.