Langsung ke konten utama

HERNIA ABDOMINALIS PADA KUCING



Gambar 1. Hernia abdominalis kucing dan luka post-operasi. 
Tujuan studi ini adalah memaparkan kasus bedah pada hewan kecil. Seekor kucing domestik dengan anamnesa terdapat luka dan penonjolan pada abdomen ventral mesogastrikus, dengan bobot badan 2,5 kg, suhu tubuh 38,8ºC, frekuensi nafas 32x/menit, frekuensi nadi 96x/menit. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan bahwa penonjolan abdomen bagian ventral mesogastrikus terdapat cincin hernia. Pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan hematologi, dan berdasarkan pemeriksaan klinis serta pemeriksaan hematologi kucing ini didiagnosa menderita hernia abdominalis dengan prognosa fausta. Terapi yang diberikan untuk kasus ini adalah teknik bedah dengan laparotomi medianus, dan setelah dilakukan penyayatan di abdomen, diperoleh cincin hernia berukuran kurang lebih 1,5 cm. Penutupan cincin hernia dengan teknik operasi laparotomi merupakan cara yang tepat untuk menangani kasus ini karena dapat dimungkinkan cincin hernia semakin membesar.


Kata kunci: kucing, hernia, abdominalis, laparotomi.






Pendahuluan
Hernia merupakan penonjolan keluar dari suatu organ atau bagiannya melewati suatu cincin yang masih di dalam rongga anatomis tubuh. Hernia biasanya terjadi penonjolan keluar dari isi abdomen melewati lubang pada dinding abdomen, diafragma, atau perineum. Adanya cincin atau dinding yang terbuka merupakan faktor utama terjadinya hernia. Bagian anatomis terjadinya hernia biasanya digunakan untuk klasifikasi hernia (Read dan Bellenger 2003).
Hernia dapat diklasifikasikan menjadi hernia dapatan maupun kongenital. Hernia dapatan dapat disebabkan oleh salah satunya adalah trauma bedah atau terbukanya luka sayatan bedah (Read dan Bellenger 2003). Terapi yang dapat dilakukan untuk menangani kasus ini adalah tindakan pembedahan abdomen ventral medianus untuk mengeksplorasi cincin hernia (Fossum 2007). Keberhasilan dari tindakan bedah ini tergantung dari tingkat keparahannya.


Kasus
Seekor kucing betina ras Domestic bernama Luna berumur sekitar 1.5 tahun terdapat luka post-operasi. Pada pemeriksaan fisik suhu tubuh 38,8ºC, frekuensi nafas 32x/menit, frekuensi nadi 96x/menit dengan kondisi badan sedang. Temuan klinis terdapat penonjolan pada abdomen bagian ventral mesogastrikus (Gambar 1).

Hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan bahwa kucing ini sedikit mengalami anemia.
Tabel 1. Hasil pemeriksaan darah


Parameter
Hasil
Intepretasi
PCV (%)
28
Normal
Hb (g/DL)
6
Jmlh RBC (106/µL)
4,11
Jmlh WBC (103/µL)
12,3
Normal
Limfosit
18
Normal
Monosit
8
Neutrofil
72
Normal
Eosinofil
1
Normal
Basofil
2
Normal


Keterangan symbol dalam table. ↑= naik (tinggi/sangat tinggi); ↓=turun (sangat rendah)
Berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang maka hewan tersebut didiagnosa menderita hernia abdominalis dan kondisi layak untuk dilakukan tindakan operasi. Prognosa dari kasus ini adalah fausta. Terapi dan tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah tindakan pembedahan abdomen medianus. Obat-obatan yang digunakan selama proses operasi antara lain pemberian atropin sebagai premedikasi (0,04 mg/kg BB) diberikan rute SC, kombinasi xylazine (2 mg/kg BB) dan ketamin (10 mg/kg BB) sebagai induksi dan maintenance (Plumb’s 2005). Tindakan operasi yang dilakukan adalah dengan eksplorasi cincin hernia dan dilakukan penutupan (Gambar 2).


Gambar 2. Tahapan operasi

Pasca operasi hewan diberikan antibiotik secara peroral (amoxicillin) 2x sehari selama 5 hari dan perawatan luka dengan iodin dan diperban. Pemberian amoxicilin salah satu antibiotik penting untuk mencegah infeksi luka operasi (Harari 2004).
Diskusi
Diagnosa dari kucing ini adalah hernia, yang ditandai dengan adanya cincin hernia di dalam penonjolan abdomen yang dapat diperiksa dengan cara palpasi saat pemeriksaan fisik. Jenis hernia yang terjadi adalah hernia abdominalis traumatika post operasi. Hernia dapat disebabkan oleh terbukanya jahitan otot abdomen atau tidak sempurnanya cara penjahitan.
Pembedahan yang dilakukan pada luka sayatan post operasi, ditemukan cincin hernia berukuran panjang kurang lebih 1,5 cm. Penonjolan yang terlihat diakibatkan adanya bagian peritoneum yang masuk melewati cincin hernia. Cincin hernia ditutup dengan menggunakan jahitan sederhana dengan benang catgut 3/0. Penutupan sayatan kulit menggunakan jahitan sederhana dengan benang silk 3/0. Teknik operasi ini dilakukan untuk mencegah pelebaran cincin hernia dan pembesaran bagian yang menonjol.


Kesimpulan
Terapi untuk kasus hernia abdominalis adalah melalui tindakan bedah abdominal medianus dengan prognosa fausta.


Pustaka Acuan
Fossum TW. 2007. Small Animal Surgery, 3rd edition. China: Mosby, Inc. Hal. 324.
Harari J. 2004. Small Animal Surgery Secrets. USA: Hanley & Belfus, Inc. Hal. 10.
Read RA dan Bellenger CR. 2003. Hernia. Di dalam Textbook of Small Animal Surgery Vol 1, 3rd edition.  Editor: Slatter D. USA: Saunders. Hal. 446.

Komentar

Blog27999 mengatakan…
You should see how my acquaintance Wesley Virgin's autobiography launches in this SHOCKING AND CONTROVERSIAL video.

As a matter of fact, Wesley was in the military-and soon after leaving-he found hidden, "self mind control" secrets that the CIA and others used to obtain anything they want.

THESE are the same methods many celebrities (notably those who "became famous out of nothing") and the greatest business people used to become wealthy and famous.

You've heard that you use less than 10% of your brain.

That's because the majority of your brainpower is UNCONSCIOUS.

Perhaps this thought has even occurred IN YOUR very own brain... as it did in my good friend Wesley Virgin's brain 7 years back, while riding an unlicensed, garbage bucket of a vehicle with a suspended driver's license and with $3.20 in his pocket.

"I'm very fed up with living check to check! Why can't I become successful?"

You've taken part in those thoughts, ain't it right?

Your success story is going to be written. All you have to do is in YOURSELF.

Watch Wesley Virgin's Video Now!

Postingan populer dari blog ini

Pericarditis Traumatica pada Sapi

Distensi vena jugularis dan udema regio dada Pericarditis merupakan peradangan pericardium disertai dengan akumulasi produk radang berupa serosa atau fibrinosa. Pericarditis pada sapi umumnya diakibatkan oleh adanya benda asing pada retikulum kemudian menembus dinding retikulum, diafragma dan kantong pericardium. Gejala utama pericarditis adalah tachycardia, suara jantung meredup dan tidak sinkron, distensi vena jugularis dan submandibularis, udema pada dada dan ventral abdomen. Tes glutaraldehyde merupakan alat diagnosis penting karena menunjukkan positif pada >90% sapi penderita pericarditis. Temuan tes laboratorium yaitu leukocytosis dan hyperfibrinogenaemia (menunjukkan peradangan), peningkatan aktivitas enzim hati (kongesti pada hati). 

TEKNIK DAN PRINSIP RADIOGRAFI THORAK PADA HEWAN KECIL

Pendahuluan Sejak ditemukan pada tahun 1895,  sinar X telah diaplikasikan untuk kepentingan gambaran hewan kecil. Peralatan sinar X yang digunakan untuk pemeriksaan hewan kecil perlu tingkatan resolusi yang lebih tinggi. Radiografi thorak merupakan peralatan penting dalam pemeriksaan penyakit thorak maupun sistemik. Radiografi umumnya mudah, namun teknik yang teliti sangat diperlukan untuk menjamin perolehan kualitas film yang tinggi dan menghindari kesalahan diagnosa. Daerah thorak merupakan bagian yang sangat sulit untuk diinterpretasikan. Indikasi Indikasi radiografi thorak yaitu pemeriksaan penyakit intratorak dan pemeriksaan dan screening penyakit sistemik. Radiografi thorak digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan penyakit, lokasi penyakit, tipe lesio dan tingkat lesio, memberikan rincian diagnosa dan diferensiasinya dan mendokumentasikan perkembangan lesio.