Langsung ke konten utama

TEKNIK DAN PRINSIP RADIOGRAFI THORAK PADA HEWAN KECIL


Pendahuluan
Sejak ditemukan pada tahun 1895,  sinar X telah diaplikasikan untuk kepentingan gambaran hewan kecil. Peralatan sinar X yang digunakan untuk pemeriksaan hewan kecil perlu tingkatan resolusi yang lebih tinggi. Radiografi thorak merupakan peralatan penting dalam pemeriksaan penyakit thorak maupun sistemik. Radiografi umumnya mudah, namun teknik yang teliti sangat diperlukan untuk menjamin perolehan kualitas film yang tinggi dan menghindari kesalahan diagnosa. Daerah thorak merupakan bagian yang sangat sulit untuk diinterpretasikan.
Indikasi
Indikasi radiografi thorak yaitu pemeriksaan penyakit intratorak dan pemeriksaan dan screening penyakit sistemik. Radiografi thorak digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan penyakit, lokasi penyakit, tipe lesio dan tingkat lesio, memberikan rincian diagnosa dan diferensiasinya dan mendokumentasikan perkembangan lesio.
Restrain pasien
Penerapan handling dan bahasa verbal yang baik, pasien dapat direstrain dengan kombinasi peralatan dan sedasi. Restrain manual sebaiknya digunakan pada keadaan tertentu dan mesin sinar X terpasang pada tiang kokoh. Sedasi sangat direkomendasikan kecuali kontraindikasi dan memberikan efek tenang dan membuat hewan mudah dihandling. Tingkat sedasi didasarkan pada tingkah laku dan kesehatan hewan secara umum. Anaesthesia biasanya tidak diperlukan bagi prosedur radiografi standar dan dapat menginduksi perubahan dan menggangu interpretasi.
Teknik


 Penembakan sinar X dilakukan pada saat fase akhir inspirasi, saat paru-paru terisi penuh. Radiografi yang diambil saat akhir ekspirasi akan menunjukkan opasitas paru-paru yang menyamai keadaan patologis. Gambaran inspirasi dan ekspirasi mengevaluasi perubahan dinamis paru-paru dan trakhea.  Gambaran akhir ekspirasi digunakan untuk diagnosa sejumlah kecil cairan atau udara di pleura dan identifikasi fibrosa pulmonum dengan membandingkan tingkat perluasan gambaran inspirasi dan ekspirasi. Evaluasi radiografi thorak memiliki tiga sidut pandang, paling sedikit dua ragiografi:
-Right lateral dan DV untuk melihat kondisi jantung
-Right lateral dan VD untuk patologi paru-paru
-Left lateral, right lateral dan VD untuk metastasis di paru-paru.

Sudut pandang lateral: right dan left lateral  perlu diperoleh. Jika  terbatas pada salah satu posisi lateral, right lateral lebih bagus karena gambar diafragma lebih jelas pada lapangan paru-paru caudodorsal, posisi jantung lebih konsisten, perincian jantung lebih baik dan identifikasi limfonodul lebih mudah.
Posisi pusat sinar radiografi thorak lateral (kiri) dan posisi anjing left lateral (kanan)
(Schwarz  dan Victoria 2008)
Teknik lateral recumbency: Posisikan hewan di right atau left lateral recumbency. Tarik ke depan kaki depan untuk menghindari superimposition dari otot triceps di atas  lobus cranial paru-paru. Penguluran perlahan kepala dan leher untuk menghindari variasi posisi dari trachea. Sternum dan vertebrae harus setingkat satu sama lain. Pusat sinar pada aspek bagian caudal dari skapula dan dua pertiga bawah dari bagian dada.

Sudut pandang dorsoventral dan ventrodorsal:  jarang dibutuhkan tapi memiliki keuntungan dan kerugian.  DV terlihat bayangan hitam jantung untuk tampilan standar dan terlihat pembuluh darah di bagian caudal pulmonary dan mudah mengenali penyakit jantung.  VD berguna untuk evaluasi parenchyma pulmonary dan mudah mengenali penyakit pernapasan. 
Posisi pusat sinar radiografi thorak DV (kiri) dan posisi anjing VD (kanan)
(Schwarz  dan Victoria 2008)
Teknik DV: Posisikan hewan di sternal recumbency dengan elbow menyentuh dada dan kaki belakang difleksorkan dan menghasilkan posisi bungkuk. Sternum dan vertebrae ditumpukkan lurus. Leher diulur perlahan. Pusat sinar pada di antara scapula bagian caudal. 
Teknik VD:  Posisikan hewan di dorsal recumbency. Tarik kaki depan maju dan posisi “kaki katak”. Sternum dan vertebrae ditumpukkan lurus. Pusat sinar pada pusat sternum.

Referensi
Kalender WA, Deak P, Engelke K, Karolczak M. 2010. X-Ray and X-Ray-CT Di dalam: Kiessling F, Pichler BJ, editor. Small Animal Imaging. Springer: Verlag Berlin Heidelberg.
Kampa N. 2010. Thoracic Radiology. Di dalam: The Proceedingof Indonesian Veterinary Medicine Association; Semarang, 11-13 September 2010. Jakarta: IVMA. Hlm 193-194.
Rudorf H, Taeymans O, Johnson V. 2008. Basics of thoracic radiography and radiology . Di dalam: Schwarz T, Johnson V, editor. BSAVA Manual of Canine and Feline Thoracic Imaging. BSAVA Publications: Cheltenham.

Komentar

Unknown mengatakan…
In this manner my buddy Wesley Virgin's adventure starts with this SHOCKING AND CONTROVERSIAL video.

As a matter of fact, Wesley was in the army-and soon after leaving-he revealed hidden, "MIND CONTROL" tactics that the government and others used to get anything they want.

As it turns out, these are the exact same secrets many celebrities (especially those who "come out of nowhere") and elite business people used to become rich and successful.

You've heard that you use less than 10% of your brain.

That's really because the majority of your brainpower is UNCONSCIOUS.

Perhaps that conversation has even taken place IN YOUR own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head seven years back, while riding a non-registered, trash bucket of a vehicle without a license and with $3 on his bank card.

"I'm absolutely frustrated with living check to check! Why can't I turn myself successful?"

You've taken part in those questions, ain't it right?

Your success story is waiting to be written. All you have to do is in YOURSELF.

CLICK HERE To Find Out How To Become A MILLIONAIRE

Postingan populer dari blog ini

Pericarditis Traumatica pada Sapi

Distensi vena jugularis dan udema regio dada Pericarditis merupakan peradangan pericardium disertai dengan akumulasi produk radang berupa serosa atau fibrinosa. Pericarditis pada sapi umumnya diakibatkan oleh adanya benda asing pada retikulum kemudian menembus dinding retikulum, diafragma dan kantong pericardium. Gejala utama pericarditis adalah tachycardia, suara jantung meredup dan tidak sinkron, distensi vena jugularis dan submandibularis, udema pada dada dan ventral abdomen. Tes glutaraldehyde merupakan alat diagnosis penting karena menunjukkan positif pada >90% sapi penderita pericarditis. Temuan tes laboratorium yaitu leukocytosis dan hyperfibrinogenaemia (menunjukkan peradangan), peningkatan aktivitas enzim hati (kongesti pada hati). 

HERNIA ABDOMINALIS PADA KUCING

Gambar 1. Hernia abdominalis kucing dan luka post-operasi.   Tujuan studi ini adalah memaparkan kasus bedah pada hewan kecil. Seekor kucing domestik dengan anamnesa terdapat luka dan penonjolan pada abdomen ventral mesogastrikus, dengan bobot badan 2,5 kg, suhu tubuh 38,8ÂșC, frekuensi nafas 32x/menit, frekuensi nadi 96x/menit. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan bahwa penonjolan abdomen bagian ventral mesogastrikus terdapat cincin hernia. Pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan hematologi, dan berdasarkan pemeriksaan klinis serta pemeriksaan hematologi kucing ini didiagnosa menderita hernia abdominalis dengan prognosa fausta. Terapi yang diberikan untuk kasus ini adalah teknik bedah dengan laparotomi medianus, dan setelah dilakukan penyayatan di abdomen, diperoleh cincin hernia berukuran kurang lebih 1,5 cm. Penutupan cincin hernia dengan teknik operasi laparotomi merupakan cara yang tepat untuk menangani kasus ini karena dapat dimungkinkan cincin hernia semakin membesar. Kata