Langsung ke konten utama

Case Update

14/6/2011. red. Injeksi flugenta dan flumequine secara IV untuk terapi Sistemik sinusitis pada kuda perlu mempertimbangkan kondisi fisiologis kuda. Hal ini memungkinkan terjadi anaphilaksis dan shock bila kondisi sangat lemah.


9/6/2011. red. Pencegahan penularan penyakit sangat PENTING!!!! hati-hati terhadap kasus Parvovirus pada anak anjing.Pemeliharaan anak anjing dengan sejarah ada/sebagian keluarganya (induk, saudara) klinis atau mati karena Parvo pisahkan dengan anjing peliharaan yang lain. Kasus yang ditemukan menunjukkan anak anjing yang baru dibawa belum menunjukkan klinis terserang pada awal , namun muncul gejala setelah 2 hari. Anak anjing tersebut dicampur dengan anjing lain, 4 hari pemeliharaan anak anjing mati. Seminggu setelah anak anjing tersebut mati, semua ajing yang ada (2 ekor, belum pernah divaksin) mati dengan gejala klinis yang sama.


17/6/2011. red. Tying Up pada kuda akibat penympukan asam laktat berlebih, umumnya terjadi setelah latihan rutin dan ketat. Gejala klinis yang nyata adalah tremor di seluruh bagian tubuh. Kuda masih mau makan, minum, dan kencing.

Postingan populer dari blog ini

Pericarditis Traumatica pada Sapi

Distensi vena jugularis dan udema regio dada Pericarditis merupakan peradangan pericardium disertai dengan akumulasi produk radang berupa serosa atau fibrinosa. Pericarditis pada sapi umumnya diakibatkan oleh adanya benda asing pada retikulum kemudian menembus dinding retikulum, diafragma dan kantong pericardium. Gejala utama pericarditis adalah tachycardia, suara jantung meredup dan tidak sinkron, distensi vena jugularis dan submandibularis, udema pada dada dan ventral abdomen. Tes glutaraldehyde merupakan alat diagnosis penting karena menunjukkan positif pada >90% sapi penderita pericarditis. Temuan tes laboratorium yaitu leukocytosis dan hyperfibrinogenaemia (menunjukkan peradangan), peningkatan aktivitas enzim hati (kongesti pada hati). 

HERNIA ABDOMINALIS PADA KUCING

Gambar 1. Hernia abdominalis kucing dan luka post-operasi.   Tujuan studi ini adalah memaparkan kasus bedah pada hewan kecil. Seekor kucing domestik dengan anamnesa terdapat luka dan penonjolan pada abdomen ventral mesogastrikus, dengan bobot badan 2,5 kg, suhu tubuh 38,8ÂșC, frekuensi nafas 32x/menit, frekuensi nadi 96x/menit. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan bahwa penonjolan abdomen bagian ventral mesogastrikus terdapat cincin hernia. Pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan hematologi, dan berdasarkan pemeriksaan klinis serta pemeriksaan hematologi kucing ini didiagnosa menderita hernia abdominalis dengan prognosa fausta. Terapi yang diberikan untuk kasus ini adalah teknik bedah dengan laparotomi medianus, dan setelah dilakukan penyayatan di abdomen, diperoleh cincin hernia berukuran kurang lebih 1,5 cm. Penutupan cincin hernia dengan teknik operasi laparotomi merupakan cara yang tepat untuk menangani kasus ini karena dapat dimungkinkan cincin hernia semakin membesar. Kata

TEKNIK DAN PRINSIP RADIOGRAFI THORAK PADA HEWAN KECIL

Pendahuluan Sejak ditemukan pada tahun 1895,  sinar X telah diaplikasikan untuk kepentingan gambaran hewan kecil. Peralatan sinar X yang digunakan untuk pemeriksaan hewan kecil perlu tingkatan resolusi yang lebih tinggi. Radiografi thorak merupakan peralatan penting dalam pemeriksaan penyakit thorak maupun sistemik. Radiografi umumnya mudah, namun teknik yang teliti sangat diperlukan untuk menjamin perolehan kualitas film yang tinggi dan menghindari kesalahan diagnosa. Daerah thorak merupakan bagian yang sangat sulit untuk diinterpretasikan. Indikasi Indikasi radiografi thorak yaitu pemeriksaan penyakit intratorak dan pemeriksaan dan screening penyakit sistemik. Radiografi thorak digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan penyakit, lokasi penyakit, tipe lesio dan tingkat lesio, memberikan rincian diagnosa dan diferensiasinya dan mendokumentasikan perkembangan lesio.